Di era digital yang serba cepat, bahasa internet terus berevolusi. Salah satu istilah yang merajai percakapan santai, terutama di kalangan generasi muda Indonesia, adalah "gjls". Akronim dari "gak jelas" ini telah melampaui makna harfiahnya. "Gjls" bukan lagi sekadar label untuk sesuatu yang tidak bisa dipahami, melainkan sebuah estetika, sebuah genre humor, dan sebuah cara untuk mengapresiasi keanehan yang disengaja. Ia merujuk pada sesuatu yang absurd, acak, sureal, dan sering kali lucu justru karena ketidaklogisannya.
Pertanyaan pun muncul: di tengah lautan konten yang dipoles dan diproduksi secara masif, apakah ada tempat untuk yang "gjls" di platform sebesar Netflix? Apakah raksasa streaming ini, yang dikenal dengan drama pemenang penghargaan dan film blockbuster, juga menyediakan ruang bagi tontonan yang sengaja dibuat untuk membuat kita menggaruk kepala sambil tertawa?
Jawabannya adalah: ya, tentu saja ada. Netflix, dengan perpustakaannya yang luas dan produksinya yang beragam dari seluruh dunia, ternyata adalah tambang emas bagi para pencari tontonan "gjls". Hanya saja, permata-permata absurd ini sering kali tersembunyi di balik kategori yang lebih konvensional. Artikel ini akan menjadi panduan Anda untuk mendefinisikan, menemukan, dan menikmati dunia "gjls" yang menakjubkan di Netflix.
Mendefinisikan Ulang "Gjls" dalam Konteks Sinematik
Sebelum kita menyelam ke dalam rekomendasi, penting untuk memahami apa yang membuat sebuah tontonan layak disebut "gjls". Ini bukan sekadar film dengan plot yang buruk atau akting yang kaku. Sebaliknya, "gjls" yang berkualitas adalah sebuah pilihan artistik yang disengaja. Berikut adalah beberapa elemen kuncinya:
- Humor Absurdis: Komedi yang tidak berasal dari punchline yang cerdas, melainkan dari situasi yang sangat tidak logis dan tidak terduga. Contohnya, sebuah sketsa di mana argumen tentang aturan permainan papan meningkat menjadi krisis eksistensial.
- Surealisme Visual dan Naratif: Dunia yang ditampilkan terasa seperti mimpi. Karakter bisa saja hewan yang berbicara, objek mati memiliki kepribadian, atau hukum fisika tidak berlaku. Plotnya sering kali melompat-lompat tanpa penjelasan yang gamblang.
- Meta-Humor dan Penghancuran Dinding Keempat (Fourth Wall Break): Karakter sadar bahwa mereka berada dalam sebuah acara TV, berbicara langsung kepada penonton, atau mengomentari klise-klise genre yang sedang mereka perankan. Ini menciptakan lapisan humor yang "gak jelas" karena mengaburkan batas antara fiksi dan realitas.
- Plot yang Tidak Konvensional: Cerita tidak mengikuti struktur tiga babak (awal, tengah, akhir) yang biasa. Ia bisa saja berputar-putar tanpa tujuan, berakhir tiba-tiba, atau fokus pada detail-detail sepele yang tidak penting bagi narasi utama.
- Keanehan sebagai Daya Tarik Utama: Alih-alih menjadi kekurangan, keanehan dan ketidakjelasan justru menjadi alasan utama mengapa penonton menyukainya. Ini adalah tontonan yang membebaskan kita dari ekspektasi naratif yang kaku.
Mengapa Netflix Menjadi Rumah yang Nyaman bagi Konten "Gjls"?
Mungkin terdengar aneh bahwa platform komersial besar seperti Netflix mau berinvestasi pada konten yang secara inheren "aneh". Namun, ada beberapa alasan strategis mengapa hal ini masuk akal:
- Kekuatan Algoritma dan Pasar Niche: Algoritma Netflix sangat canggih dalam mengidentifikasi selera penonton. Jika Anda pernah menonton satu serial animasi dewasa yang aneh, algoritma akan terus merekomendasikan konten serupa. Ini menciptakan "gelembung" atau pasar khusus (niche market) bagi penggemar genre absurd, memastikan bahwa serial-serial ini menemukan audiensnya sendiri.
- Kebebasan Kreatif bagi Para Kreator: Berbeda dengan televisi kabel tradisional yang terikat pada sensor dan target demografi pengiklan, Netflix Originals sering kali memberikan kebebasan yang lebih besar kepada para kreator. Ini memungkinkan lahirnya proyek-proyek yang lebih berani, eksperimental, dan personal—resep sempurna untuk menghasilkan sesuatu yang "gjls".
- Akuisisi Konten Global: Netflix tidak hanya memproduksi kontennya sendiri, tetapi juga membeli hak siar dari seluruh dunia. Budaya komedi di Jepang, Inggris, atau Skandinavia sering kali sangat berbeda dari Hollywood. Keberagaman ini membawa masuk berbagai jenis humor absurd yang mungkin tidak akan pernah diproduksi oleh studio Amerika.
Rekomendasi Tontonan "Gjls" Terbaik di Netflix yang Wajib Anda Coba
Sekarang, mari kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu. Berikut adalah daftar tontonan yang akan memuaskan dahaga Anda akan keanehan, dibagi berdasarkan kategori untuk memudahkan penjelajahan.
Kategori 1: Animasi Dewasa yang Menembus Batas Logika
Genre animasi dewasa adalah lahan paling subur untuk konten "gjls". Tanpa batasan realitas, para kreator bisa menggila.
-
The Midnight Gospel: Jika ada satu tontonan yang pantas menyandang gelar "Raja Gjls", inilah dia. Konsepnya saja sudah absurd: seorang spacecaster (podcaster luar angkasa) bernama Clancy melakukan perjalanan ke berbagai simulasi planet yang sedang kiamat untuk mewawancarai penghuninya. Visualnya adalah trip psikedelik yang penuh kekerasan dan warna-warni, sementara dialognya adalah potongan nyata dari podcast filosofis Duncan Trussell yang membahas topik-topik mendalam seperti kematian, spiritualitas, dan kesadaran. Kombinasi antara visual yang kacau balau dan audio yang sangat mendalam menciptakan pengalaman menonton yang benar-benar unik dan "gak jelas".
-
BoJack Horseman: Di permukaan, ini adalah cerita tentang seekor kuda aktor yang depresi di Hollywood. Namun, serial ini adalah mahakarya absurditas eksistensial. Dunianya dihuni oleh manusia dan hewan antropomorfik yang hidup berdampingan tanpa penjelasan. Humornya sering kali datang dari lelucon visual yang "gjls" (misalnya, seekor penguin yang bekerja sebagai penerbit buku Penguin Books), namun di baliknya ada eksplorasi yang sangat pedih tentang trauma, kecanduan, dan pencarian makna.
-
Big Mouth: Serial ini mengambil tema pubertas yang canggung dan mengubahnya menjadi komedi sureal yang vulgar. Konsep "gjls"-nya terletak pada personifikasi hormon dalam wujud "Monster Hormon" yang mesum dan kacau. Ini adalah cara yang aneh namun jenius untuk menggambarkan kekacauan internal yang dialami remaja.
Kategori 2: Komedi Sketsa dan Sitkom dengan Twist Sureal
Bukan hanya animasi, komedi live-action juga memiliki jawara-jawara di ranah "gjls".
-
I Think You Should Leave with Tim Robinson: Ini adalah puncak komedi sketsa modern yang absurd. Setiap sketsa berdurasi pendek, dimulai dari situasi sosial yang normal (rapat kantor, pesta ulang tahun, kencan pertama) dan secara perlahan atau tiba-tiba meningkat menjadi kekacauan total. Humornya berasal dari karakter yang bereaksi berlebihan secara ekstrem terhadap hal-hal sepele. Tidak ada punchline yang rapi; yang ada hanyalah rasa canggung dan tawa yang meledak-ledak karena betapa "gak jelas"-nya semua itu.
-
The Good Place: Serial ini dimulai dengan premis yang cukup jelas: seorang wanita secara keliru dikirim ke surga. Namun, seiring berjalannya musim, serial ini berubah menjadi perjalanan filosofis yang sangat "gjls". Konsep seperti "Jeremy Bearimy" (di mana waktu di akhirat tidak linear dan terlihat seperti nama yang ditulis dalam huruf kursif) adalah contoh sempurna dari absurditas cerdas yang menjadi ciri khas acara ini.
-
Maniac (Miniseri): Dibintangi oleh Emma Stone dan Jonah Hill, miniseri ini adalah perpaduan drama, komedi hitam, dan fiksi ilmiah yang sangat bergaya. Dua orang asing berpartisipasi dalam uji coba farmasi misterius yang membawa mereka ke dalam serangkaian halusinasi bersama yang sureal—dari menjadi pasangan suami-istri di Long Island tahun 80-an hingga menjadi mata-mata dalam film noir. Estetika visual dan plotnya yang melompat-lompat membuatnya menjadi pengalaman yang membingungkan sekaligus memukau.
Kategori 3: Thriller dan Fiksi Ilmiah yang Bikin Garuk Kepala
"Gjls" tidak selalu harus lucu. Terkadang, ia bisa datang dalam bentuk misteri yang membingungkan dan membuat penonton mempertanyakan realitas.
-
Black Mirror: Meskipun lebih dikenal sebagai antologi fiksi ilmiah yang kelam, banyak episodenya yang memiliki premis yang sangat "gjls". Episode interaktif Bandersnatch, di mana penonton mengontrol nasib protagonis, adalah sebuah eksperimen naratif yang mengaburkan batas antara penonton dan cerita. Episode lain seperti "San Junipero" atau "USS Callister" menyajikan realitas virtual yang begitu aneh hingga terasa seperti mimpi.
-
Russian Doll: Seorang wanita terus-menerus mati dan hidup kembali pada malam pesta ulang tahunnya. Konsep lingkaran waktu (time loop) ini sudah sering digunakan, tetapi Russian Doll membawanya ke tingkat absurditas yang baru dengan humor gelap, fisika naratif yang aneh, dan misteri eksistensial yang semakin dalam dan "gak jelas" di setiap pengulangan.
Cara Menemukan Permata "Gjls" Anda Sendiri
Perpustakaan Netflix sangat besar, dan banyak tontonan aneh yang mungkin tidak pernah muncul di halaman depan Anda. Berikut beberapa tips untuk berburu:
- Gunakan Kata Kunci Spesifik: Coba cari dengan istilah seperti "surreal comedy", "absurdist", "dark comedy", "mockumentary", atau "experimental".
- Manfaatkan Fitur "More Like This": Setelah Anda menemukan satu acara "gjls" yang Anda sukai (misalnya, The Midnight Gospel), lihat bagian "More Like This" atau "Karena Anda menonton…". Algoritma akan mulai memahami selera aneh Anda.
- Jelajahi Konten Internasional: Jangan ragu untuk mencoba komedi dari Inggris (seperti The Mighty Boosh jika tersedia) atau animasi dari Jepang. Sering kali, humor terbaik yang "gak jelas" datang dari luar gelembung Hollywood.
Kesimpulan: Merayakan Keindahan dalam Ketidakjelasan
Jadi, apakah "gjls" ada di Netflix? Jawabannya lebih dari sekadar "ya". Netflix bukan hanya menyediakan, tetapi juga secara tidak langsung membudidayakan sub-genre ini melalui algoritma dan kebebasan kreatifnya. Tontonan "gjls" bukanlah konten yang gagal atau buruk; ia adalah bentuk seni yang menantang ekspektasi kita, mengajak kita untuk melepaskan kebutuhan akan logika, dan menemukan kegembiraan dalam hal-hal yang aneh dan tidak terduga.
Di dunia yang sering kali menuntut keteraturan dan kejelasan, menyelam ke dalam tontonan yang "gak jelas" bisa menjadi pelarian yang menyegarkan. Jadi, lain kali Anda membuka Netflix dan merasa bosan dengan formula yang itu-itu saja, cobalah untuk mencari yang aneh, yang absurd, dan yang benar-benar "gjls". Anda mungkin akan menemukan acara favorit baru Anda.
