Minuman Kasegaran

📅 28 Nov 2025 ⏱️ Waktu Baca : 10 Menit 📚 Panduan Lengkap Disertai Gambar

Lihat Gambar minuman kasegaran HD

Image result for minuman kasegaran
Image result for minuman kasegaran
Image result for minuman kasegaran
Image result for minuman kasegaran
Image result for minuman kasegaran
Image result for minuman kasegaran

Lihat minuman kasegaran di Tiktok

#minuman kasegaran

Membongkar Mitos Atlas Anggur Leci: Apakah Benar-Benar Memabukkan? Sebuah Tinjauan Mendalam

membongkar mitos atlas anggur leci apakah benar benar memabukkan sebuah tinjauan mendalam

Di tengah maraknya variasi minuman di pasaran, muncul satu nama yang dengan cepat meraih popularitas, terutama di kalangan anak muda dan mereka yang baru mencoba minuman beralkohol: Atlas Anggur Leci. Dengan botol yang mudah dikenali dan label yang menjanjikan perpaduan rasa anggur dan leci yang manis, minuman ini sering kali menjadi pilihan utama dalam berbagai acara santai. Rasanya yang ringan, manis, dan tidak terlalu "berat" seperti anggur tradisional membuatnya sangat mudah dinikmati.

Namun, di balik popularitas dan rasanya yang bersahabat, muncul pertanyaan mendasar yang sering diperdebatkan: Apakah Atlas Anggur Leci benar-benar memabukkan?

Banyak yang beranggapan bahwa karena rasanya yang mirip sirup atau jus buah, efeknya tidak akan sekuat minuman beralkohol lainnya. Anggapan ini bisa jadi berbahaya. Artikel ini akan mengupas tuntas fakta di balik Atlas Anggur Leci, mulai dari kandungan alkoholnya, klasifikasinya menurut hukum Indonesia, efeknya pada tubuh, hingga membedah mitos yang beredar agar kita dapat membuat pilihan yang lebih bijak dan bertanggung jawab.

1. Mengenal Lebih Dekat Atlas Anggur Leci: Apa Sebenarnya Minuman Ini?

Sebelum menjawab pertanyaan inti, penting untuk memahami produk ini secara keseluruhan. Atlas Anggur Leci adalah sebuah produk minuman beralkohol (minol) yang dipasarkan sebagai wine cooler atau minuman berbasis anggur dengan perisa buah. Karakteristik utamanya adalah:

  • Rasa: Dominan manis dengan aroma kuat dari perpaduan anggur dan leci. Rasa manis ini efektif menutupi rasa pahit atau getir dari alkohol, yang membuatnya sangat disukai oleh mereka yang tidak terbiasa dengan rasa wine tradisional.
  • Aroma: Wangi buah leci yang segar dan menggugah selera menjadi daya tarik utamanya.
  • Target Pasar: Umumnya menyasar konsumen dewasa muda (usia legal) yang mencari alternatif minuman beralkohol yang lebih ringan dan mudah dinikmati dibandingkan bir atau spirit.
  • Harga: Relatif terjangkau, membuatnya mudah diakses oleh berbagai kalangan.

Popularitasnya didorong oleh kombinasi rasa yang familiar, harga yang kompetitif, dan kemudahan akses. Namun, kemudahan inilah yang sering kali membuat orang meremehkan potensi efeknya.

2. Kunci Jawaban Utama: Menilik Kandungan Alkohol (ABV)

Jawaban paling lugas untuk pertanyaan "apakah memabukkan?" terletak pada label botolnya: kandungan alkohol berdasarkan volume atau Alcohol by Volume (ABV). Sebagian besar produk Atlas Anggur Leci yang beredar di pasaran memiliki kadar alkohol sekitar 14.7%.

Angka 14.7% ini bukanlah angka yang bisa dianggap remeh. Untuk memberikan perspektif yang lebih jelas, mari kita bandingkan dengan minuman beralkohol populer lainnya:

  • Bir (Pilsner/Lager): Umumnya memiliki kadar alkohol antara 4% – 6%.
  • Soju: Varian original biasanya memiliki kadar alkohol 17% – 20%, meskipun varian rasa buah bisa lebih rendah (sekitar 12% – 14%).
  • Anggur Merah/Putih (Wine) Tradisional: Rata-rata memiliki kadar alkohol antara 12% – 15%.
  • Whiskey, Vodka, Gin (Spirits): Memiliki kadar alkohol yang sangat tinggi, biasanya mulai dari 40% ke atas.

Dari perbandingan di atas, jelas terlihat bahwa Atlas Anggur Leci dengan ABV 14.7% memiliki kekuatan alkohol yang setara dengan anggur (wine) tradisional pada umumnya. Bahkan, kadar alkoholnya jauh lebih tinggi—hampir tiga kali lipat—dibandingkan bir standar.

Kesimpulannya sederhana: Ya, Atlas Anggur Leci sangat bisa memabukkan. Rasa manisnya hanyalah kamuflase yang menutupi potensi alkohol di dalamnya. Mengonsumsi minuman ini dalam jumlah tertentu akan memberikan efek intoksikasi yang sama seperti mengonsumsi wine atau minuman lain dengan kadar alkohol serupa.

3. Posisi Atlas Anggur Leci dalam Hukum Indonesia

Untuk lebih memperkuat fakta bahwa ini adalah minuman beralkohol yang "serius", mari kita lihat klasifikasinya menurut peraturan di Indonesia. Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 mengklasifikasikan minuman beralkohol ke dalam tiga golongan berdasarkan kadar etil alkohol (C2H5OH):

  • Golongan A: Minuman dengan kadar etil alkohol hingga 5% (contoh: Bir).
  • Golongan B: Minuman dengan kadar etil alkohol lebih dari 5% hingga 20% (contoh: Anggur/Wine, Soju).
  • Golongan C: Minuman dengan kadar etil alkohol lebih dari 20% hingga 55% (contoh: Whiskey, Vodka, Rum).

Dengan kadar alkohol 14.7%, Atlas Anggur Leci secara hukum masuk ke dalam Golongan B. Klasifikasi ini membawa beberapa implikasi penting:

  1. Batas Usia Legal: Penjualan dan konsumsi minuman Golongan B hanya diizinkan untuk individu yang telah berusia 21 tahun ke atas.
  2. Tempat Penjualan Terbatas: Minuman ini tidak boleh dijual bebas di sembarang tempat seperti minimarket umum. Penjualannya diatur secara ketat dan hanya boleh di tempat-tempat yang memiliki izin khusus, seperti supermarket besar di rak khusus, restoran, atau bar berlisensi.
  3. Pajak dan Cukai: Sebagai produk yang masuk dalam kategori minuman beralkohol, Atlas Anggur Leci dikenai cukai oleh negara. Ini adalah salah satu bentuk kontrol pemerintah terhadap peredaran produk yang dapat berdampak pada kesehatan masyarakat.

Keberadaannya dalam Golongan B menegaskan bahwa pemerintah memandangnya sebagai produk yang memerlukan regulasi ketat, sama seperti produk wine impor atau minuman keras lainnya dalam kategori yang sama. Ini bukan sekadar "minuman rasa buah".

4. Efek Alkohol 14.7% pada Tubuh: Apa yang Terjadi Saat Anda Minum Atlas?

Ketika Anda mengonsumsi Atlas Anggur Leci, alkohol di dalamnya akan diserap ke dalam aliran darah melalui lambung dan usus kecil. Dari sana, alkohol akan diedarkan ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Efek yang ditimbulkan akan bervariasi tergantung pada banyak faktor, seperti berat badan, jenis kelamin, metabolisme, toleransi individu, dan apakah Anda minum dalam keadaan perut kosong.

Secara umum, efek yang bisa dirasakan adalah:

  • Efek Jangka Pendek (Intoksikasi):
    • Euforia dan Relaksasi: Pada awalnya, Anda mungkin merasa lebih santai, percaya diri, dan ceria.
    • Penurunan Inhibisi: Anda mungkin menjadi lebih banyak bicara atau melakukan hal-hal yang biasanya tidak Anda lakukan.
    • Gangguan Koordinasi Motorik: Keseimbangan tubuh mulai terganggu, gerakan menjadi tidak stabil, dan refleks melambat. Ini sebabnya mengemudi setelah minum sangat berbahaya.
    • Gangguan Kognitif: Kemampuan untuk berpikir jernih, membuat keputusan, dan mengingat sesuatu akan menurun.
    • Bicara Cadel: Kontrol otot di lidah dan mulut terganggu, menyebabkan kesulitan berbicara dengan jelas.

Bahaya utama dari minuman seperti Atlas Anggur Leci adalah rasanya yang manis membuat orang cenderung meminumnya lebih cepat dan lebih banyak, seolah-olah itu adalah jus. Akibatnya, kadar alkohol dalam darah (Blood Alcohol Concentration – BAC) bisa meningkat dengan cepat tanpa disadari, yang berpotensi menyebabkan intoksikasi berat atau bahkan keracunan alkohol.

5. Mitos vs. Fakta Seputar Atlas Anggur Leci

Untuk meluruskan kesalahpahaman, mari kita bedah beberapa mitos yang sering beredar:

  • Mitos 1: "Karena rasanya manis seperti sirup, ini tidak akan bikin mabuk."

    • Fakta: Ini adalah mitos paling berbahaya. Rasa manis tidak menetralkan alkohol. Kandungan alkohol 14.7% tetaplah 14.7%, terlepas dari seberapa manis rasanya. Efek memabukkan ditentukan oleh kadar ABV, bukan oleh rasa.
  • Mitos 2: "Ini ‘wine’ untuk pemula, jadi lebih aman dan lebih ringan."

    • Fakta: Istilah "untuk pemula" merujuk pada profil rasanya yang mudah diterima, bukan pada tingkat keamanannya. Dari segi kadar alkohol, minuman ini sama kuatnya dengan wine standar. Risiko yang ditimbulkan dari konsumsi berlebihan pun sama.
  • Mitos 3: "Minum satu botol kecil tidak akan ada efeknya."

    • Fakta: Efek alkohol sangat subjektif. Bagi seseorang dengan toleransi rendah atau berat badan ringan, satu botol kecil (biasanya sekitar 275-330 ml) sudah cukup untuk merasakan efek penurunan koordinasi dan gangguan kognitif. Bagi beberapa orang, jumlah ini sudah cukup untuk membuat mereka tidak layak mengemudi.

6. Pentingnya Konsumsi yang Bertanggung Jawab

Mengetahui bahwa Atlas Anggur Leci adalah minuman yang memabukkan adalah langkah pertama. Langkah selanjutnya adalah menerapkannya dalam praktik dengan mengonsumsinya secara bertanggung jawab. Jika Anda memilih untuk minum, berikut adalah beberapa panduan penting:

  1. Patuhi Batas Usia Legal (21+): Aturan ini dibuat untuk melindungi kesehatan fisik dan mental individu yang masih dalam masa pertumbuhan.
  2. Ketahui Batas Diri Anda: Jangan pernah merasa tertekan untuk minum lebih banyak dari yang Anda mampu. Setiap orang memiliki toleransi yang berbeda.
  3. Jangan Minum Saat Perut Kosong: Makan sebelum atau saat minum dapat memperlambat penyerapan alkohol ke dalam darah, sehingga mengurangi intensitas efeknya.
  4. Minum Perlahan dan Tetap Terhidrasi: Selingi minuman beralkohol dengan air putih untuk mencegah dehidrasi, yang dapat memperburuk efek mabuk dan hangover.
  5. Jangan Pernah Mengemudi Setelah Minum: Tidak ada kompromi untuk aturan ini. Bahkan sedikit alkohol dapat mengganggu kemampuan Anda mengemudi dengan aman. Gunakan taksi, layanan transportasi online, atau minta teman yang tidak minum untuk mengantar Anda.
  6. Pahami Konteks: Mengonsumsi minuman beralkohol dalam suasana yang aman dan terkendali jauh lebih baik daripada di situasi yang berisiko.

Kesimpulan: Sebuah Pilihan yang Perlu Kesadaran Penuh

Jadi, kembali ke pertanyaan awal: Apakah Atlas Anggur Leci memabukkan? Jawabannya adalah ya, absolut dan tanpa keraguan.

Dengan kadar alkohol 14.7%, minuman ini memiliki kekuatan yang setara dengan anggur tradisional dan secara signifikan lebih kuat dari bir. Klasifikasinya sebagai minuman beralkohol Golongan B di Indonesia semakin menegaskan statusnya sebagai produk yang harus dikonsumsi dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab.

Pesona rasa manis dan aroma lecinya memang menjadi daya tarik yang kuat, tetapi jangan biarkan hal itu menipu Anda. Di balik kemasan yang ramah tersebut terdapat alkohol dengan potensi untuk menyebabkan intoksikasi, gangguan penilaian, dan risiko kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Menikmati segelas Atlas Anggur Leci sesekali bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, asalkan dilakukan dengan kesadaran penuh akan isinya dan potensi efeknya. Pilihan ada di tangan kita: menjadi konsumen yang teredukasi dan bertanggung jawab, atau menjadi korban dari mitos yang meremehkan kekuatan di balik rasa manisnya.

Menyingkap Status Halal Minuman Atlas: Analisis Mendalam dari Sudut Pandang Islam

menyingkap status halal minuman atlas analisis mendalam dari sudut pandang islam

Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat Muslim global terhadap produk halal, pertanyaan mengenai status kehalalan berbagai makanan dan minuman menjadi semakin relevan. Salah satu produk yang kerap menimbulkan pertanyaan, terutama di kalangan yang belum familiar, adalah minuman dengan merek "Atlas". Nama yang terdengar gagah ini sering diasosiasikan dengan produk impor yang mungkin belum memiliki sertifikasi halal yang jelas di beberapa negara. Artikel ini akan mengupas secara tuntas dan mendalam mengenai status halal minuman Atlas, berdasarkan prinsip-prinsip dasar dalam syariat Islam, fatwa ulama, dan standar sertifikasi halal yang berlaku.

1. Mengenal Minuman Atlas: Identitas Produk yang Krusial

Langkah pertama dan paling fundamental dalam menentukan status halal sebuah produk adalah dengan mengidentifikasi produk itu sendiri. Apa sebenarnya minuman Atlas?

Minuman Atlas, atau lebih dikenal sebagai Atlas Beer, adalah sebuah merek bir yang berasal dari Eropa, sering kali dihubungkan dengan Belanda. Produk ini dikenal luas sebagai bir jenis strong lager, yang berarti bir dengan kandungan alkohol yang sengaja dibuat lebih tinggi dari bir lager pada umumnya. Varian-varian produknya, seperti Atlas 8.5, Atlas 12, atau Atlas Super Strong, secara eksplisit menunjukkan persentase kandungan alkohol yang signifikan, yaitu mulai dari 8.5% hingga 16%.

Dengan demikian, identitas asli dan utama dari minuman Atlas adalah sebagai minuman beralkohol atau bir. Ini bukanlah minuman ringan, jus, atau produk non-alkohol lainnya. Pemahaman ini menjadi titik tolak yang sangat penting untuk analisis kehalalan selanjutnya, karena dalam Islam, hukum yang berlaku untuk minuman beralkohol sangatlah jelas dan tegas.

2. Landasan Hukum Halal dan Haram dalam Islam: Konsep Khamr

Untuk memahami mengapa minuman seperti Atlas dinilai dari sudut pandang Islam, kita harus kembali ke sumber hukum utama: Al-Qur’an dan As-Sunnah (Hadis Nabi Muhammad SAW). Konsep sentral yang relevan dalam kasus ini adalah Khamr.

Secara bahasa, khamr (خمر) berasal dari kata kerja khamara yang berarti "menutupi". Dinamakan demikian karena minuman ini "menutupi" atau mengganggu akal sehat orang yang mengonsumsinya. Dalam terminologi syariat, khamr adalah segala sesuatu yang memabukkan, baik terbuat dari anggur, kurma, gandum, jelai, maupun bahan lainnya.

Dalil mengenai keharaman khamr sangatlah kuat dan tidak menyisakan ruang untuk interpretasi lain. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (QS. Al-Ma’idah: 90)

Ayat ini menggunakan kata "jauhilah" (fajtanibuhu), yang dalam kaidah bahasa Arab menunjukkan larangan yang sangat keras, lebih kuat dari sekadar kata "jangan lakukan".

Kaidah ini diperkuat oleh hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang mendefinisikan khamr secara lebih luas dan universal.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda, "Setiap yang memabukkan adalah khamr, dan setiap khamr adalah haram." (HR. Muslim)

Hadis ini menutup celah perdebatan mengenai bahan dasar minuman. Apapun bahannya, jika hasil akhirnya memiliki sifat memabukkan (muskir), maka ia tergolong khamr dan hukumnya haram.

3. Analisis Langsung: Menerapkan Kaidah pada Minuman Atlas

Dengan berbekal identitas produk Atlas dan landasan hukum Islam, kita dapat melakukan analisis langsung:

  1. Identifikasi Sifat Produk: Minuman Atlas adalah bir, sebuah minuman yang diproduksi melalui proses fermentasi untuk menghasilkan etanol (alkohol).
  2. Identifikasi Efek: Tujuan utama dan efek yang tidak dapat dipisahkan dari konsumsi bir adalah timbulnya keadaan mabuk atau hilangnya kesadaran akal sehat, meskipun kadarnya berbeda-beda tergantung jumlah yang dikonsumsi dan toleransi individu.
  3. Penerapan Kaidah: Berdasarkan hadis "setiap yang memabukkan adalah khamr", maka bir, termasuk merek Atlas, secara definitif termasuk dalam kategori khamr.
  4. Kesimpulan Hukum: Karena "setiap khamr adalah haram", maka kesimpulannya adalah minuman Atlas hukumnya haram untuk dikonsumsi oleh seorang Muslim.

Hukum ini bersifat mutlak. Tidak ada perbedaan pendapat di antara para ulama mazhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali) mengenai keharaman bir dan minuman beralkohol sejenisnya.

4. Menjawab Keraguan: "Bagaimana Jika Minum Sedikit dan Tidak Mabuk?"

Sebagian orang mungkin berargumen, "Saya hanya minum sedikit, tidak sampai mabuk. Apakah tetap haram?" Pertanyaan ini telah dijawab tuntas oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang sangat populer:

"Sesuatu yang jika dalam jumlah banyak memabukkan, maka dalam jumlah sedikit pun ia haram." (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah; dinilai shahih)

Kaidah ini dikenal sebagai sadd adz-dzari’ah atau "menutup pintu menuju keburukan". Islam tidak hanya melarang hasil akhir (mabuk), tetapi juga melarang jalan yang menuju ke sana. Mengizinkan konsumsi dalam jumlah sedikit akan membuka pintu bagi konsumsi dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, setetes pun minuman Atlas atau bir lainnya tetap haram, terlepas dari apakah efek mabuk itu dirasakan atau tidak.

5. Isu Varian Non-Alkohol: Apakah Ada "Atlas Halal"?

Di era modern, banyak produsen bir global merilis varian "non-alkohol" atau "0.0%". Ini menimbulkan pertanyaan baru: jika Atlas suatu saat merilis varian 0.0% alkohol, apakah otomatis menjadi halal?

Jawabannya tidak sesederhana itu. Lembaga-lembaga fatwa, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), memiliki kriteria yang sangat ketat untuk produk semacam ini, yang tertuang dalam Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2003 tentang Standardisasi Fatwa Halal. Beberapa poin pentingnya adalah:

  1. Kandungan Alkohol: Produk harus benar-benar bebas alkohol (0%). Meskipun ada toleransi minimal (di bawah 0.5%) untuk alkohol yang muncul secara alami dari proses fermentasi non-khamr (seperti pada tape atau cuka), proses pembuatan bir non-alkohol seringkali melibatkan pembuatan bir biasa lalu alkoholnya dihilangkan. Proses yang berasal dari khamr ini sangat problematis.
  2. Nama dan Branding: Produk tidak boleh menggunakan nama atau merek yang identik atau berkonotasi dengan produk haram. Nama "bir" atau "beer" itu sendiri sudah menjadi masalah. Menggunakan nama "Atlas Beer 0.0%" akan tetap merujuk pada produk haram aslinya.
  3. Rasa, Aroma, dan Kemasan (Tasyabbuh): Produk tidak boleh memiliki rasa, aroma, atau bahkan kemasan yang sengaja dibuat menyerupai produk haram. Prinsip ini disebut tasyabbuh (menyerupai sesuatu yang haram). Tujuannya adalah untuk menghindari kerancuan di masyarakat dan mencegah normalisasi produk haram. Seorang anak yang terbiasa minum "bir halal" mungkin tidak akan melihat masalah besar saat ditawari bir asli di kemudian hari.

Berdasarkan kriteria ini, bahkan jika ada varian Atlas 0.0%, kemungkinan besar produk tersebut tidak akan mendapatkan sertifikasi halal dari lembaga seperti MUI karena masalah nama, branding, dan tasyabbuh. Ia akan jatuh ke dalam kategori syubhat (meragukan) yang sebaiknya dihindari oleh seorang Muslim yang berhati-hati.

6. Pentingnya Kesadaran Konsumen dan Peran Sertifikasi Halal

Kasus minuman Atlas menjadi pengingat penting bagi konsumen Muslim untuk selalu waspada dan proaktif. Prinsip kehati-hatian (ihtiyat) adalah kunci. Jika sebuah produk, terutama yang berasal dari luar negeri, tidak memiliki logo halal yang diakui dari badan sertifikasi terpercaya (seperti BPJPH-MUI di Indonesia), maka langkah paling aman adalah meninggalkannya.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat, berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Minuman Atlas, dalam bentuknya yang dikenal luas, bukanlah produk syubhat. Ia adalah produk yang status keharamannya sangat jelas (haram li-dzatihi atau haram karena zatnya sendiri).

Kesimpulan

Berdasarkan analisis komprehensif dari identitas produk, dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta kaidah-kaidah fiqih yang mapan, dapat disimpulkan dengan tegas bahwa:

Minuman Atlas, sebagai produk bir beralkohol, adalah khamr, dan hukum mengonsumsinya bagi seorang Muslim adalah HARAM secara mutlak.

Larangan ini berlaku tanpa memandang jumlah yang dikonsumsi, baik sedikit maupun banyak, dan tidak terpengaruh oleh apakah seseorang merasa mabuk atau tidak. Bahkan jika ada varian hipotetis "non-alkohol", produk tersebut akan sangat sulit memenuhi kriteria halal karena terkait dengan nama, branding, dan prinsip menghindari penyerupaan terhadap produk haram.

Bagi umat Islam, menjaga diri dari apa yang dikonsumsi adalah bagian integral dari keimanan. Memilih yang halal dan thayyib (baik) bukan hanya soal aturan, tetapi juga tentang menjaga kesehatan spiritual, mental, dan fisik, serta meraih keberkahan dari Allah SWT. Dalam hal minuman Atlas, jawabannya sudah sangat jelas: jauhilah.

Infomasi Tentang minuman kasegaran

Jika anda menyukai artikel minuman kasegaran, anda bisa membaca artikel lainya yang terkait masih seputar topik dibawah ini.

💬 Diskusi dan Tanya Jawab

🔄 Terakhir diupdate: 28 Nov 2025, 19:19 WIB 🤖 Halaman Dibuat Secara Mandiri 📝 Kualitas Konten : Premium 🏷 Link : https://starluzz.com/discover/minuman-kasegaran.html